‘M8’ GAC Menghadapi Potensi Sengketa Merek Dagang dengan BMW

7

Produsen mobil asal Tiongkok, GAC, akan segera menghadapi tantangan hukum atas kendaraan hibrida plug-in ‘M8’ yang baru diluncurkan di Australia. Nama model ini sangat mirip dengan coupe ‘M8’ berperforma tinggi milik BMW, yang sudah diluncurkan di pasar Australia sejak 2019, sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang pelanggaran merek dagang.

Posisi dan Respon BMW

BMW Australia telah mengakui kesamaan penamaan tersebut, dengan menyatakan melalui juru bicaranya bahwa perusahaan tersebut secara aktif melindungi merek premium dan kekayaan intelektualnya. Meski BMW belum mengajukan keberatan resmi, mereka jelas menyadari situasi tersebut.

“BMW Group melindungi reputasi produk-produk premiumnya yang sudah mapan, yang sangat dihormati dan dihargai oleh konsumen.”

Hal ini menunjukkan potensi tindakan hukum dapat diambil jika GAC ​​terus menggunakan sebutan ‘M8’.

Sikap Meremehkan GAC

Presiden GAC Australia Kevin Shu meremehkan masalah ini dan menyatakan bahwa kesamaan nama tidaklah penting. Dia menggunakan analogi nama-nama umum seperti “Kevin” untuk menggambarkan maksudnya, menekankan bahwa identitas merek melampaui nomenklatur.

“Itu tidak masalah,” kata Tuan Shu. “Merek yang berbeda memiliki merek [kekayaan intelektual]… kepribadian yang berbeda.”

Namun, pendekatan yang meremehkan ini mungkin tidak dapat dipertahankan dalam pengawasan hukum. GAC belum secara resmi merek dagang papan nama ‘M8’ di Australia, sementara ‘BMW M8’ telah menjadi merek dagang terdaftar selama hampir satu dekade.

Preseden dan Perselisihan yang Sedang Berlangsung

Ini bukan pertama kalinya BMW berselisih dengan produsen mobil Tiongkok terkait sengketa merek dagang. Pada tahun 2025, BMW sebelumnya menentang penggunaan nama ‘EX5’ oleh Geely karena kemiripannya dengan ‘X5’ milik BMW. Meskipun kasus tersebut saat ini dihentikan sementara, BMW memiliki preseden untuk bertindak agresif ketika melihat adanya pelanggaran merek dagang.

Audi mencoba tantangan serupa terhadap Nio pada tahun 2023, menentang lencana ‘ES6’, ‘ES7’, dan ‘ES8’ karena kemiripannya dengan model ‘S6’, ‘S7’, dan ‘S8’ Audi. Namun, IP Australia pada akhirnya memutuskan menentang Audi, sehingga menjadi preseden yang dapat menguntungkan GAC jika BMW mengambil tindakan hukum.

Implikasi dan Pandangan ke Depan

Perselisihan ini menyoroti meningkatnya ketegangan antara produsen mobil Barat dan merek-merek baru Tiongkok yang memasuki pasar global. Meskipun keyakinan GAC mungkin berasal dari keputusan masa lalu, sejarah perlindungan merek dagang BMW yang kuat menunjukkan kemungkinan adanya potensi pertarungan hukum.

Hasil dari kasus ini dapat menjadi preseden penting mengenai bagaimana konvensi penamaan serupa ditangani di industri otomotif, terutama karena semakin banyak merek Tiongkok yang berekspansi secara internasional.